TUGAS CISCO CCNA CHAPTER 4
Tugas Cisco CCNA Chapter 4
1.
Jelaskan cara kerja
dan fungsi dari layer 1 serta layer 2 pada OSI layer
Jawaban :
a)
LAYER 1 (Physical
Layer)
Cara kerja : Proses yang
mengalami data dari node sumber ke node tujuan adalah :
Layer Physical melakukan dua
hal: mengirim bit dan menerima bit. Bit hanya mempunyai dua nilai, 1 dan 0.
·
Data pengguna
tersegmentasi oleh lapisan transport , ditempatkan ke dalam paket-paket dengan
lapisan jaringan , dan selanjutnya dikemas sebagai frame oleh lapisan data link
.
·
Lapisan fisik
mengkodekan frame dan menciptakan listrik , optik , sinyal atau gelombang radio
yang mewakili bit dalam setiap frame .
·
Sinyal-ini kemudian
dikirim pada satu media sekaligus .
·
Node tujuan lapisan
fisik mengambil sinyal-sinyal individu dari media, mengembalikan mereka ke
representasi bit mereka , dan melewati bit ke lapisan data link sebagai frame
lengkap .
Layer Physcal berkerja
dengan mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan,
sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token
Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga
mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan
media kabel atau radio.
b)
LAYER 2 (Data-link
Layer)
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level
ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras
(seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan
switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua
level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access
Control (MAC).
Cara kerja : data link layer
melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi
sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian
data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses
acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI
dan Modul Cisco Launch Content Chapter 4
2.
Jelaskan
karakteristik dan sifat-sifat teknologi berikut.
Jawaban :
a) Wireless
Karakteristik :
- Panjang Gelombang (Wavelength) Panjang Gelombang adalah jarak antara 1 ujung puncak gelombang dengan puncak lainnya.
- Frekuensi (Hz) Frekuensi menentukan seberapa sering signal terlihat/muncul. Frekuensi dapat diukur dalam besaran detik.
- Amplitudo Jarak vertikal antara satu puncak gelombang dengan gelombang lainnya adalah amplitudo. Amplitudo adalah jumlah energy yang diberikandalam sebuah signal.
Sifat – sifat :
- Interferensi yang lebih tinggi dan hasil kehandalan yang lebih rendah.
- Ketersediaan bandwidth yang rendah dan tingkat transmisi jauh lebih rendah,
- Kondisi jaringan yang beragam
- Terbatas oleh komputasi dan energi sumber daya
- Cakupan layanan yang terbatas.
- Terbatasnya sumber daya transmisi.
- Keterbatasan dalam hal perangkat karena hasil persyaratan portabilitas dalam antarmuka pengguna dan tampilan.
Sumber : https://aellyas.wordpress.com/2011/11/27/karakteristik-komunikasi-wireless/,
http://arezziuz.blogspot.co.id/2012/04/karakteristik-jaringan-wireless-wifi.html
b) Kabel Tembaga
- Kabel Coaxial, Ada 3 jenis konektor pada kabel coaxial, yaitu T-konektor, I-Konekor (socket), dan BNC konektor.
- Twisted Pair, Terdiri dari 2 jenis : Shielded Twisted Pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP)
Ada beberapa kategori untuk
kabel twisted pair, yaitu :
Kategori 1 (Cat-1), umumnya
menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range
impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan
untuk transmisi data.
Kategori 2 (Cat-2), range
impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm.
Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1
MBps.
Kategori 3 (Cat-3), sering
disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin
dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk
jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
Kategori 4 (Cat-4), seperti
kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan
bandwidth 16 Mbps.
Kategori 5 (Cat-5),
merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan
jangkauan transmisi maksimum 100 m.
Kabel UTP mudah dalam
penginstalan, murah serta ukurannya yang kecil. Namun rentan terhadap
inteferensi gelombang elektromagnetik dan jarak jangkauan hanya 100m.
c) Fiber Optic
STRUKTUR DASAR SERAT OPTIK
Terdiri dari :
1. Core
(Inti), Berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke
ujung lainnya.
2. Cladding
(Lapisan) Berfungsi sebagai cermin, yakni mementulkan cahaya agar dapat merambat
ke ujung lainnya.
3. Coating (Jaket)
Berfungsi sebagai pelindung
mekanis dan tempat kode warna. Indek bias (n) inti lebih besar dari pada Indek
bias Cladding (Nc > Nd).
Jenis jenis Fiber Optik:
1. Step
index multimode
Indeks bias core konstan
Ukuran Core besar (50 mikro meter) dan dilapisi cladding yang sangat tipis. Penyambungan
kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar Terjadi dispresi. Hanya
digunakan untuk jarak pendek dan tranmisi data bit rate rendah.
2. Graded
index multimode
Cahaya merambat karena
difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan cahaya sejajar dengan sumbu
serat . Dispresi minimum Hanya lebih mahal dari serat optik SI karena
proses pembuatannya lebih sulit.
3. Step
index singlemode
Serat Optik SI monomode
memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya. Cahaya hanya
merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optic. Digunakan
untuk tranmisi data dengan bit rate tinggi.
Kode warna pada
kabel serat optik
Selubung luar
Dalam standarisasinya kode
warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah
sebagai berikut:
Warna selubung luar/jacket
|
Artinya
|
Kuning
|
serat optik single-mode
|
Oren
|
serat optik multi-mode
|
Aqua
|
Optimal laser 10 giga
50/125 mikrometer serat optik multi-mode
|
Abu-Abu
|
Kode warna serat optik
multi-mode, yang tidak digunakan lagi
|
Biru
|
Kadang masih digunakan
dalam model perancangan
|
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari
Jawaban :
a) Wireless
Kelebihan :
-Dapat digunakan untuk
komunikasi jarak jauh
-Sangat dianjurkan untuk
gedung yang susah dalam penginstalan kabel jaringan.
Kekurangan :
-Sulit diperoleh karena
spectrum frekuensi terbatas
-Biaya yang mahal
-Keamanan yang kurang
terjamin
-Transfer data lebih lambat
dibandingkan dengan kabel.
b) Kabel tembaga
1. Kabel Coaxial
Kelebihan :
-Murah
-Jarak jangkauan yang luas
-Dapat digunakan untuk
menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
-Karena menggunakan penutup
isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan system lain.
Kekurangan :
-Instalansi yang rumit
-Redaman yang relative besar,
sehingga untuk hubungan jauh harus dipasang repeater-repeater.
-Jika kabel dipasang diatas
tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya
hubungan.
2. Twisted Pair
Terdiri dari 2 jenis :
Shielded Twisted Pair (STP)
Kelebihan :
-Tahan terhadap interferensi
gelombang eletromagnetik baik dari dalam maupun dari luar.
Memiliki perlindungan dan
antisipasi tekukan kabel
Kekurangan :
-Pada frekuensi tinggi
attenuasi meningkat
-Terjadinya “crosstalk” dan
sinyal “noise” pada frekuensi tinggi
Instalansi yang cukup rumit
-Jarak jangkauan hanya 100m,
dan mahal.
3. Unshielded Twisted
Pair (UTP)
Kelebihan kabel UTP :
-Harganya yang murah, membuat
kabel ini lebih banyak digunakan.
-Diameternya yang lebih kecil
dari kabel STP, membuat kabel ini dalam instalasi jaringan.
-Kabel yang lebih flexibel
dari kabel STP, karena tidak ada pelindung alumunium foil yang menyelubungi
kabel.
Kelemahan kabel UTP :
-Mudah terkena interfensi
elektromagnetic.
-Karena kabel kategori
“unshielded” maka kabel mudah terkelupas.
-Tidak cocok untuk skala
besar (seperti perusahaan yang menggunakan suhu tinggi dalam produksinya)
c) Fiber Optic
Keuntungan Serat Optik
-Band width lebar
-Redaman kecil
-Kebal terhadap induksi
-Keamanan rahasia informasi
lebih baik
-Aman dari bahaya listrik
-Penambahan kanal / kapasitas
terpasang lebih mudah
-Tidak ada cakap silang
(Crosstalk)
-Tidak berkarat
-Lebih ekonomis
-Tanah temperatur tinggi
-Konsumsi daya rendah
Kekurangan Serat Optik :
-Tidak menyalurkan energi
listrik
-Pada sistem repeater,
transmistter & receiver perlu pengubahan energi listrik ke optik dan
sebaliknya
-Perangkat sambung relatif
lebih sulit, karena terbuat dari gelas silica, memerlukan penangganan yang
lebih hati-hati
-Perangkat terminasi lebih
mahal
-Perbaikan lebih sulit
4. Jelaskan jenis – jenis dan macam-macam
a) Wireless :
1. WiFi 802.11g : merupakan spektrum dasar yang paling banyak digunakan untuk menangani permasalahan seputar konektivitas saat ini, teknologi ini mampu melakukan transfer data hingga kecepatan maksimal 54 mbps, atau sekitar 6.75 MBps, (mengapa 54 berubah menjadi hanya 6.75???? silahkan lihat artikel tentang konversi KBps ke Kbps )
2. WiFi 802.11n : merupakan teknologi WiFi yang paling cepat, karena mampu menangani transfer data hingga kecepatan maksimal 300 Mbps
3. Bluetooth standar : perangkat yang paling sering kita temui di gadget seperti HandPhone maupun perangkat elektronik lainnya, memiliki kecepatan transfer maksimal hanya 3 Mbps
4. Bluetooth 3.0 : generasi penerus dari bluetooth standar diatas, teknologi ini memungkinkan transfer data hingga 24 Mbps
5. Wigig : baca artikel ==> wigig, hostspot supercepat, untuk mengetahui lebih jauh seputar wigig
6. Wireless USB : memiliki kecepatan transfer hingga 110 Mbps dalam radius 10 meter, dan pada radius 3 meter, kecepatannya meningkat hingga 4 kali lipat, yaitu menjadi 480 Mbps
7. Wireless HD : Teknologi ini khusus bagi pecinta film atau penggemar video berdefinisi tinggi (High Definition), pada jarak 10 meter, kecepatan transfernya hingga 4 Gbps, namun menurut teori kecepatan transfernya justru bisa menembus 25 Gbps
8. Zigbee : teknologi standar wireless yang dikatakan paling hemat daya (listrik) karena hanya mampu menghandle transfer data dengan kapasitas kecil saja, namun teknologi ini memiliki keunggulan, yaitu dapat menyampaikan respon suatu instruksi dengan cepat, contohnya pada remote control.
Sumber : http://lutfinurkholistoha.blogspot.co.id/2012/03/macam-macam-dan-jenis-jenis-wireless-wi.html
b) Kabel tembaga :
1. Kabel Coaxial
Kabel Coaxial merupakan
kabel merupakan kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusat dari kabel
coaxial yaitu berupa inti kawat pada kabel yang dilingkupi oleh sekat dan
kemudian dliliti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Kabel ini mempunyai daya
bandwith yang tinggi.
Jenis – Jenis Kabel Coaxial
1) Kabel Thick Coaxial
(Coaxial Gemuk)
Kabel coaxial jenis ini
dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini
mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel
jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau
hanya disingkat ThickNet
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
Setiap ujung
harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator
yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab
resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
Maksimum 3
segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated
segments.
Setiap kartu
jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
Setiap segment
maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
Maksimum panjang
kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
Maksimum jarak
antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
Setiap segment
harus diberi ground.
Jarang maksimum
antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet
(sekitar 5 meter).
Jarang minimum
antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
2) Kabel Thin Coaxial
(Coaxial Kurus)
Kabel coaxial jenis ini
banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang
tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat
jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,
dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna
gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector.
Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini,
misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan
terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Setiap ujung
kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang
maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment
maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
Kartu jaringan
cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver,
kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3
segment terhubung satu sama lain (populated segment).
Setiap segment
sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
Panjang minimum
antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Maksimum
panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Setiap segment
maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
2. Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted pair (pasangan
berpilin) adalah sebuah bentuk kabel di mana dua konduktor digabungkan dengan
tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar
seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP)
cables, dancrosstalk di antara pasangan kabel yang berdekatan.
Kabel Twisted Pair memiliki
beberapa kategori kabel yang bermacam – macam.
Category 1
Kabel UTP Category 1 (Cat1)
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk
mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983
untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS).
Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk
digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan
komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.
Category 2
Kabel UTP Category 2 (Cat2)
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel
UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik.
Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan
dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2
kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini.
Category 3
Kabel UTP Category 3 (Cat3)
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan
suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan
kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin
(twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang
memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi
Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya,
kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit
per detik, sebagai pengganti Cat2.
Category 4
Kabel UTP Category 4 (Cat4)
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan
suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat
tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang
dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung
jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token
Ring 16 megabit per detik.
Category 5
Kabel UTP Category 5 (Cat5)
adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data
serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan
kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair)
yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic
Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).
Kabel Cat5 dapat mendukung
jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret
(1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik
yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan
kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel
Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
Category 5e
Kabel ini merupakan versi
perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang lebih baik
dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung frekuensi hingga 250
MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet,
meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan untuk mencapai
kinerja tertinggi.
Untuk kabel twisted pair,
terdapa beberapa macam lagi yaitu diantaranya :
1.UTP (Unshielded Twisted
Pair)
Unshielded twisted-pair
(disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar
tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis
kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN),
karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya
relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi
kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded
Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi
elektromagnetik.
Kabel UTP memiliki
impendansi kira-kira 100 Ohm.
3. STP (Shielded Twisted
Pair)
Shielded twisted pair atau
STP adalah kabel pasangan berpilin yang memiliki perlindungan dari logam untuk
melindungi kabel dari intereferensi elektromagnetik luar.
4.S/UTP (Screened Unshielded
Twisted Pair)
Yaitu kabel twisted pair
yang didalam pelindung kabel (kulit luar) kabel terdapat pelindung berupa
kertas logam.
5. S/STP (Screened Shielded Twisted Pair)
S/STP merupakan kabel twisted pair yang dimana terdapat
pelindung ganda didalamnya. Yaitu didalam kabel dan disetiap pasangan lilitan.
Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak memiliki perlindungan terhadap
pengaruh dari gangguan seperti elektromagnetik, crosstalk.
c) Fiber Optic :
Bagian – bagian Kabel Fiber
Optic
- Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optic yang dimana pengiriman sinar dilakaukan
- Cladding adalah meeri yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam
- Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan
Jenis Fiber Optik
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil
(berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser
inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer).
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih
besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar
laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer).
Tipe – tipe Fiber Optic
a. Singlemode
Jenis fiber optik yang memiliki fiber tunggal dengan diamater antara 8.3 – 10 mikron yang mempunyai transmisi satu mode. Singlemode dengan garis tengah (diameter) sempit hanya dapat menyebarkan antara 1310 – 1550 nano meter. Singlemode dapat mentransmisikan di atas rata-rata dan 50 kali lipat jarak dibandingkan multimode. Fiber singlemode memilikicore lebih kecil dibandingkan multimode. Core kecil tersebut dan gelombang cahaya tunggal dapat mengurangi distorsi yang diakibatkan overlap cahaya, penyediaan sedikit sinyal atenuasi dan kecepatan transmisi yang tinggi. Ciri – cirinya:
Jenis fiber optik yang memiliki fiber tunggal dengan diamater antara 8.3 – 10 mikron yang mempunyai transmisi satu mode. Singlemode dengan garis tengah (diameter) sempit hanya dapat menyebarkan antara 1310 – 1550 nano meter. Singlemode dapat mentransmisikan di atas rata-rata dan 50 kali lipat jarak dibandingkan multimode. Fiber singlemode memilikicore lebih kecil dibandingkan multimode. Core kecil tersebut dan gelombang cahaya tunggal dapat mengurangi distorsi yang diakibatkan overlap cahaya, penyediaan sedikit sinyal atenuasi dan kecepatan transmisi yang tinggi. Ciri – cirinya:
Diameter core lebih kecil
dibandingkan diameter cladding.
Digunakan untuk transmisi
jarak jauh, bisa mencapi 120 km, band frekuensi lebar, dan penyusutan transmisi
sangat kecil.
b. Grade-index multimode
Berisi sebuah core dimana refraksi indeks mengurangi secara perlahan -lahan dari poros pusat ke luar cladding. Refraksi indeks tertinggi pada pusat membuat cahaya bergerak lebih perlahan pada porosnya dibandingkan cahaya yang lebih dekat dengan cladding. Alur yang dipendekkan dan kecepatan yang tinggi mengijinkan cahaya di bagian luar untuk sampai ke penerima pada waktu yang sama secara perlahan tetapi cahaya lurus langsung melalui inticore. Hasilnya sinyal digital mengalami distorsi yang sedikit.
Berisi sebuah core dimana refraksi indeks mengurangi secara perlahan -lahan dari poros pusat ke luar cladding. Refraksi indeks tertinggi pada pusat membuat cahaya bergerak lebih perlahan pada porosnya dibandingkan cahaya yang lebih dekat dengan cladding. Alur yang dipendekkan dan kecepatan yang tinggi mengijinkan cahaya di bagian luar untuk sampai ke penerima pada waktu yang sama secara perlahan tetapi cahaya lurus langsung melalui inticore. Hasilnya sinyal digital mengalami distorsi yang sedikit.
c. Step-index multimode
Berisi sebuah core besar dengan diameter lebih dari 100 mikron. Hasilnya, beberapa cahaya membuat sinyal digital melewati rute utama (direct route), sedangkan yang lainnya berliku-liku (zig zag) ketika sinar tersebut memantul cladding. Alternatif jalan kecil ini menyebabkan pengelompokan cahaya yang berbeda yang dikenal sebagai sebuah mode, tiba secara terpisah pada sebuah titik penerima. Kebutuhan untuk meninggalkan jarak antar sinyal untuk mencegah overlap batas bandwith adalah jumlah informasi yang dapat dikirim ke titik penerima. Sebagai konsekuensinya, fiber optik tipe ini lebih cocok untuk jarak yang pendek/singkat.
Berisi sebuah core besar dengan diameter lebih dari 100 mikron. Hasilnya, beberapa cahaya membuat sinyal digital melewati rute utama (direct route), sedangkan yang lainnya berliku-liku (zig zag) ketika sinar tersebut memantul cladding. Alternatif jalan kecil ini menyebabkan pengelompokan cahaya yang berbeda yang dikenal sebagai sebuah mode, tiba secara terpisah pada sebuah titik penerima. Kebutuhan untuk meninggalkan jarak antar sinyal untuk mencegah overlap batas bandwith adalah jumlah informasi yang dapat dikirim ke titik penerima. Sebagai konsekuensinya, fiber optik tipe ini lebih cocok untuk jarak yang pendek/singkat.
5.Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis konektor Fiber Optic!
Jawaban :
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor. conektor fiber optik biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor. conektor fiber optik biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
- FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
- SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
- ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
- Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
- D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
- SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
6.Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis standar dari wireless WiFi IEEE 802.11 ?!
Standarisasi IEEE 802.11a
Standard IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi 5GHz mengikuti standard dari UNII (Unlicensed National Information Infrastructure). Teknologi IEEE 802.11a tidak menggunakan teknologi spread-spectrum melainkan menggunakan standar frequency division multiplexing (FDM). Mampu mentransfer data hingga 54 Mbps
Standarisasi IEEE 802.11b
Standar 802.11b saat ini yang paling banyak digunakan satu. Menawarkan thoroughput maksimum dari 11 Mbps (6 Mbps dalam praktek) dan jangkauan hingga 300 meter di lingkungan terbuka. Ia menggunakan rentang frekuensi 2,4 GHz, dengan 3 saluran radio yang tersedia. Transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
Standarisasi IEEE 802.11c
Standar 802.11c (disebut WiFi), yang menjembatani standar 802.11c tidak menarik bagi masyarakat umum. Hanya merupakan versi diubah 802.1d standar yang memungkinkan 802.1d jembatan dengan 802.11-perangkat yang kompatibel (pada tingkat data link).
Standarisasi IEEE 802.11d
Standar 802.11d adalah suplemen untuk standar 802.11 yang dimaksudkan untuk memungkinkan penggunaan internasional 802,11 lokal jaringan. Ini memungkinkan perangkat yang berbeda informasi perdagangan pada rentang frekuensi tergantung pada apa yang diperbolehkan di negara di mana perangkat dari.
Standarisasi IEEE 802.11e
Standar 802.11e yang dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas layanan pada tingkat data link layer. Tujuan standar ini adalah untuk menentukan persyaratan paket yang berbeda dalam hal bandwidth dan keterlambatan transmisi sehingga memungkinkan transmisi yang lebih baik suara dan video.
Standarisasi IEEE 802.11f
Standar 802.11f adalah rekomendasi untuk jalur akses vendor produk yang memungkinkan untuk menjadi lebih kompatibel. Ia menggunakan Inter-Access Point Protocol Roaming, yang memungkinkan pengguna roaming transparan akses beralih dari satu titik ke titik lain sambil bergerak, tidak peduli apa merek jalur akses yang digunakan pada infrastruktur jaringan. Kemampuan ini juga hanya disebut roaming.
Standarisasi IEEE 802.11g
Standar 802.11g menawarkan bandwidth yang tinggi (54 Mbps throughput maksimum, 30 Mbps dalam praktek) pada rentang frekuensi 2,4 GHz. Standar 802.11g mundur-kompatibel dengan standar 802.11b, yang berarti bahwa perangkat yang mendukung standar 802.11g juga dapat bekerja dengan 802.11b.
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/IEEE_802.11
Standard IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi 5GHz mengikuti standard dari UNII (Unlicensed National Information Infrastructure). Teknologi IEEE 802.11a tidak menggunakan teknologi spread-spectrum melainkan menggunakan standar frequency division multiplexing (FDM). Mampu mentransfer data hingga 54 Mbps
Standarisasi IEEE 802.11b
Standar 802.11b saat ini yang paling banyak digunakan satu. Menawarkan thoroughput maksimum dari 11 Mbps (6 Mbps dalam praktek) dan jangkauan hingga 300 meter di lingkungan terbuka. Ia menggunakan rentang frekuensi 2,4 GHz, dengan 3 saluran radio yang tersedia. Transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
Standarisasi IEEE 802.11c
Standar 802.11c (disebut WiFi), yang menjembatani standar 802.11c tidak menarik bagi masyarakat umum. Hanya merupakan versi diubah 802.1d standar yang memungkinkan 802.1d jembatan dengan 802.11-perangkat yang kompatibel (pada tingkat data link).
Standarisasi IEEE 802.11d
Standar 802.11d adalah suplemen untuk standar 802.11 yang dimaksudkan untuk memungkinkan penggunaan internasional 802,11 lokal jaringan. Ini memungkinkan perangkat yang berbeda informasi perdagangan pada rentang frekuensi tergantung pada apa yang diperbolehkan di negara di mana perangkat dari.
Standarisasi IEEE 802.11e
Standar 802.11e yang dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas layanan pada tingkat data link layer. Tujuan standar ini adalah untuk menentukan persyaratan paket yang berbeda dalam hal bandwidth dan keterlambatan transmisi sehingga memungkinkan transmisi yang lebih baik suara dan video.
Standarisasi IEEE 802.11f
Standar 802.11f adalah rekomendasi untuk jalur akses vendor produk yang memungkinkan untuk menjadi lebih kompatibel. Ia menggunakan Inter-Access Point Protocol Roaming, yang memungkinkan pengguna roaming transparan akses beralih dari satu titik ke titik lain sambil bergerak, tidak peduli apa merek jalur akses yang digunakan pada infrastruktur jaringan. Kemampuan ini juga hanya disebut roaming.
Standarisasi IEEE 802.11g
Standar 802.11g menawarkan bandwidth yang tinggi (54 Mbps throughput maksimum, 30 Mbps dalam praktek) pada rentang frekuensi 2,4 GHz. Standar 802.11g mundur-kompatibel dengan standar 802.11b, yang berarti bahwa perangkat yang mendukung standar 802.11g juga dapat bekerja dengan 802.11b.
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/IEEE_802.11
7.Apa sajakah kelebihan Wimax dibandingkan wireless WiFi IEEE 802.11 ?!
Jawaban :
Kelebihan WIMAX :
-Akses secepat broadband.
-Pembangunan infrastrukturnya
jauh lebih cepat dan lebih murah ketimbang akses broadband.
-Area jangkauannya lebih luas
ketimbang WiFi dan akses broadband.
-WiMAX akan menjadi pelengkap
sekaligus sebagai penantang baru terutama terhadap teknologi wireless sekarang.
-Terget pasar baru bagi
perusahaan yang menggeluti bidang nirkabel
-Para produsen mikrolektronik
akan mendapatkan lahan baru untuk dikerjakan.
-Pengguna akhir akan
mendapatkan banyak pilihan dalam berinternet. WiMAX merupakan salah satu
teknologi yang dapat memudahkan kita untuk koneksi dengan internet secara mudah
dan berkualitas.
-Memiliki banyak fitur yang
selama ini belum ada pada teknologi WiFi dengan standar IEEE 802.11.
Dari segi coverage-nya saja
yang mencapai 50 kilometer maksimal, WiMAX sudah memberikan kontribusi yang
sangat besar.
Sedangkan kelebihan WIFI :
- Keuntungan dari sistem
WIFI adalah pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarak
jangkauan dari satu titik pemancar WIFI. Untuk jarak pada sistem WIFI mampu
menjangkau area 100feet atau 30M radius.
- 802.11 sudah sangat murah perangkatnya, dibanding 802.16 yang masih bekerja di atas 3GHz
sumber : http://denid3akatel.blogspot.co.id/2008/11/perbedaan-wi-fi-80211-wimax-80216.html
- 802.11 sudah sangat murah perangkatnya, dibanding 802.16 yang masih bekerja di atas 3GHz
sumber : http://denid3akatel.blogspot.co.id/2008/11/perbedaan-wi-fi-80211-wimax-80216.html
8.Apakah yang dimaksud dengan Half Duplex dan Full Duplex serta jelaskan perbedaannya?!
Jawaban :
Duplex adalah sebuah istilah dalam bidang telekomunikasi yang merujuk komunikasi dua arah, ada dua metode duplexing :
Duplex adalah sebuah istilah dalam bidang telekomunikasi yang merujuk komunikasi dua arah, ada dua metode duplexing :
Full Duplex
Half Duplex
1) Full Duplex
Dalam komunikasi full-duplex,
dua pihak yang saling berkomunikasi akan mengirimkan informasi dan menerima
informasi dalam waktu yang sama, dan umumnya membutuhkan dua jalur komunikasi.
Komunikasi full-duplex juga
dapat diraih dengan menggunakan teknik multiplexing,
di mana sinyal yang berjalan dengan arah yang berbeda akan diletakkan pada slot
waktu (time slot) yang berbeda. Kelemahan teknik ini adalah bahwa teknik ini
memotong kecepatan transmisi yang mungkin menjadi setengahnya.
2) Half Duplex
Half-duplex merupakan
sebuah mode komunikasi di mana data dapat ditransmisikan atau diterima secara
dua arah tapi tidak dapat secara bersama-sama. Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie, di mana dua
penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara dan melepaskan tombol
tersebut untuk mendengar. Ketika dua orang menggunakan walkie-talkie untuk
berkomunikasi pada satu waktu tertentu, hanya salah satu di antara mereka yang
dapat berbicara sementara pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya mencoba
untuk berbicara secara serentak, kondisi “collision” (tabrakan) pun terjadi dan
kedua pengguna walkie-talkie tersebut tidak dapat saling mendengarkan
apa yang keduanya kirimkan.
9. Sebutkan dan jelaskan macam-macam topologi LAN ?!
Jawaban :
Pengertian Topologi Jaringan
Topologi jaringan komputer merupakan
sebuah konsep atau cara yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih
komputer menjadi suatu jaringan yang saling terkoneksi.
1) Topologi Bus
Pada model topologi bus
komputer yang terhubung ke dalam sebuah jaringan akan tersusun rapi seperti
antrian yang dihubungkan dengan satu kabel coaxial serta konektor BNC, kemudian
pada ujung jaringan menggunakan terminator sebagai perangkat penutup.
2) Topologi Ring
Pada model topologi ring
setiap komputer akan dihubungkan dengan komputer lainya secara terus menerus
dan kemudian akan terhubung lagi ke komputer pertama, sehingga pada model
jaringan ini akan membentuk lingkaran atau ring, topologi ini menggunakan kabel
coaxial serta konektor BNC, untuk dapat berkomunikasi topologi ini menggunakan
data token yang digunakan sebagai pengontrol hak akses komputer untuk menerima
data yang dikirimkan. contohnya apabila komputer 1 akan mengirimkan data ke
komputer 3, maka data yang dikirim akan melewati komputer 2 dan kemudian
komputer 3, apabila IP Andress komputer yang dituju tidak cocok maka data akan
diteruskan sampai IP Address tujuan yang cocok.
3) Topologi Star
Model topologi jaringan yang
satu ini sangat unik karena membentuk seperti bintang. Untuk dapat
menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lain, topologi ini
membutuhkan perangkat hub atau switch dan kabel yang digunakan adalah kabel
jenis UTP dilengkapi konektor RJ45. Perngakat hub atau switch bertugas untuk
mengontrol data dan menjadi pusat dari jaringan ini. jadi apabila ada
pengiriman data dari komputer 1 menuju ke komputer 2, maka hub atau switch yang
menentukan IP Komputer mana yang akan dituju tanpa melewati komputer yang
lainya. dewasa ini topologi ini paling sering digunakan karena banyak sekali
kelebihanya dibanding model topologi jaringan Bus dan Ring.
4) Topologi Mesh
Pada topologi mesh untuk
menghubungkan komputer satu dengan yang lainnya dapat menggunakan kabel
tunggal, jadi dalam proses pengiriman data dari komputer satu ke komputer
lainnya akan dapat langsung mencapai komputer yang dituju tanpa melewati
komputer lain ataupun melewati switch / hub.
5) Topologi Tree
Model topologi jaringan tree
atau biasa disebut topologi pohon adalah gabungan beberapa topologi star yang
dihubungan dengan topologi bus, jadi setiap topologi star akan terhubung ke
topologi star lainnya dengan menggunakan topologi bus. tobologi ini biasanya
mempunyai beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang mempunyai posisi
tingkat lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang mempunyai posisi lebih
rendah tingkatanya.
Komentar
Posting Komentar